Kamis, 11 Juli 2024

Workshop Manajemen Konflik Guru Pesantren Terpadu Almuslim: Mengelola Konflik di Lingkungan Institusi dan Asrama Santri


Rangkang Belajar | Matangglumpangdua, Bireuen, Aceh - Pada tanggal 11 Juli 2024, Pesantren Terpadu Almuslim menggelar workshop bertema "Manajemen Konflik: Mengelola Konflik di Lingkungan Institusi dan Asrama Santri". Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman para pendidik mengenai jenis-jenis konflik, membekali mereka dengan strategi manajemen konflik, dan meningkatkan kemampuan menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif.

Workshop ini dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari ustaz dan ustazah Pesantren Terpadu Almuslim Matangglumpangdua, dan berlangsung selama satu hari penuh. Acara dimulai pukul 08.00-16.00 dengan pembukaan oleh Wakil Direktur Holis Wahyu Prasetyo, Gr. S.Pd.I., yang menjelaskan tujuan dan agenda workshop. Ustaz Wahyu menyampaikan tentang pentingnya dan manfaat kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan  asatizah (para guru) dalam mengelola konflik serta menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif di pesantren.
Materi workshop disampaikan langsung oleh dua pakar Manajemen Pendidikan Islam, Dr. Muhammad Anggung Manumanoso Prasetyo, M.Pd.I dan Dr. Agus Salim Salabi, M.A., yang juga merupakan dosen pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana IAIN Lhokseumawe, sekaligus orang-orang yang pernah mengalami dan merasakan langsung dinamika konflik di lingkungan pesantren. Kedua narasumber tersebut pernah menjadi santri dan juga tenaga pendidik di pesantren, sehingga memiliki pengalaman langsung yang sangat relevan.

Materi awal terkait "Pengenalan Konflik, Identifikasi, dan Penyebab Konflik di Institusi" disampaikan oleh Dr. Muhammad Anggung Manumanoso Prasetyo, M.Pd.I. Sementara materi terkait "Memahami Konflik di Asrama Santri dan Strategi Pengelolaannya" disampaikan  oleh Dr. Agus Salim Salabi, M.A. Para peserta workshop juga disajikan beberapa studi kasus mengenai konflik nyata di lingkungan institusi dan lingkungan asrama santri serta cara penanganannya oleh narasumber.
Untuk mendapatkan umpan balik dari para peserta, dilakukan pula sesi refleksi yang menghasilkan beberapa masukan, antara lain:
  1. Para peserta merasa mendapatkan banyak wawasan baru tentang manajemen konflik. Mereka belajar bahwa tidak semua konflik berdampak negatif; dengan pengelolaan yang tepat, konflik bisa menjadi hal positif. Peserta juga memahami pentingnya menyikapi konflik sebagai tantangan yang memerlukan teori dan pengalaman yang memadai.
  2. Bagian paling menarik dari workshop adalah penggunaan media pembelajaran berupa ringkasan materi (ppt) yang dapat diakses melalui website, serta strategi terbaik dalam mengidentifikasi konflik. Penyelesaian konflik dibahas mendalam, termasuk cara mendengar dan memberikan kesempatan santri menyampaikan pandangan mereka. Kesempatan belajar dari para ahli yang menyampaikan materi dengan gaya humoris, ramah, dan jelas juga menambah daya tarik workshop ini.
  3. Sejauh ini, peserta merasa tidak ada konsep atau topik yang sulit dipahami. Semua materi dapat dipahami dengan baik.
  4. Workshop ini memberikan banyak informasi baru yang mengubah pandangan peserta. Mereka belajar bahwa kegiatan orientasi dalam manajemen konflik di pesantren sangat penting. Sikap yang baik dalam penanganan masalah konflik dan contoh-contoh nyata di pesantren juga menjadi pengetahuan berharga. Pandangan peserta tentang pola asuh yang baik dan perhatian terhadap mereka yang tidak terlibat dalam konflik juga meningkat.
  5. Untuk memperdalam pemahaman, peserta berencana melakukan mini riset untuk memastikan implementasi teori manajemen konflik di pesantren. Mereka akan memahami konflik secara detail, mengoreksi diri dalam menangani konflik, mengamalkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari, dan melengkapi pengetahuan dengan kajian empiris dan referensi terkait. Membaca jurnal, buku, dan mencari rujukan di media sosial juga menjadi langkah yang akan diambil.
Workshop ini berhasil membekali asatizah dengan pengetahuan dan keterampilan manajemen konflik yang diharapkan dapat diterapkan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih kondusif di pesantren. (Admin)

Sub YouTube Channel Ikuti Channel YouTube Rangkang Belajar untuk mendapatkan konten baru seputar Pendidikan:

Tags :

bm
Created by: Admin

Media berbagi informasi dan pembelajaran seputar Pendidikan Islam (PEDI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), dan Lembaga Pendidikan Islam.

Posting Komentar

Ikuti Channel YouTube

Connect