Biaya Publikasi Jurnal: Beban yang Wajar atau Kezaliman terhadap Penulis?
Oleh: Gus_Lebe
"Kita sudah berpikir, menulis sampai berhari-hari, mencari dan mencocokkan referensi, melakukan analisis, eh malah kita pula yang harus membayar."
Di sudut warkop pinggir kampus, sekelompok mahasiswa pascasarjana sedang terlibat dalam obrolan panas. Mereka ribut soal kebijakan kampus yang memaksa mereka mempublikasikan artikel di jurnal terindeks sebagai syarat bisa ikut sidang akhir. "Bisa-bisanya kita yang udah capek mikir, nulis berhari-hari, nyari referensi, terus harus bayar juga buat diterbitin," salah satu dari mereka menyulut api dengan nada sedikit sinis. sementara yang lain hanya bisa mengangguk, ada juga yang menggerutu, merasa beban itu terlalu berat.
Biaya publikasi jurnal memang kerap jadi isu panas di kalangan akademisi. Bicara soal mahalnya biaya publikasi karya ilmiah di jurnal terakreditasi SINTA atau yang bereputasi, jurnal internasional, kayaknya sudah menjadi makanan sehari-hari. Bukan cuma mahasiswa, banyak dosen juga merasakan hal yang sama, terutama saat harus memenuhi Laporan Beban Kerja Dosen (LBKD). Di mana-mana, suara-suara keberatan soal biaya ini makin nyaring, mulai dari warkop kampus sampai ruang-ruang dosen.
Perdebatan ini tentu menjadi wajar muncul, terutama bagi mereka yang belum pernah memahami bagaimana sebenarnya proses sebuah karya tulis ilmiah diperlakukan hingga menjadi bacaan yang diterbitkan secara online. Memang, sebagian jurnal ada yang menggratiskan biaya APC (Article Processing Charge), biasanya jurnal-jurnal ini dikelola oleh kampus yang memang menganggarkan dana untuk penerbitan jurnal tersebut.
Sementara itu, kalangan penulis senior sering kali menganggap biaya ini sebagai bagian dari proses yang wajar. Lalu, apakah biaya ini benar-benar merupakan beban yang wajar, ataukah merupakan bentuk kezaliman terhadap penulis yang berusaha mengembangkan ilmu pengetahuan? Artikel ini akan mengeksplorasi proses dan biaya yang terlibat dalam publikasi jurnal ilmiah serta mengevaluasi apakah biaya ini sebanding dengan kualitas dan nilai yang diberikan.
Memahami Proses Panjang di Balik Publikasi Jurnal Ilmiah
Setidaknya, ada beberapa langkah panjang yang harus dilalui dalam proses terbitnya sebuah karya tulis ilmiah. Berikut ini adalah tahapan-tahapan umum dalam proses review dan publikasi jurnal ilmiah:
- Pengajuan Naskah (Submission); Penulis mengirimkan artikel mereka melalui sistem manajemen jurnal, melampirkan semua file yang diperlukan, seperti naskah utama, tabel, gambar, dan surat pengantar (cover letter). Artikel tersebut kemudian diperiksa secara administratif untuk memastikan bahwa semua persyaratan pengajuan terpenuhi.
- Evaluasi Awal oleh Editor (Initial Screening); Editor in Chief atau Editor melakukan evaluasi awal untuk menentukan apakah naskah tersebut sesuai dengan cakupan dan standar jurnal. Pada tahap ini, editor juga memeriksa kesesuaian naskah dengan pedoman penulisan jurnal dan memverifikasi apakah ada plagiarisme. Jika naskah tidak memenuhi kriteria awal, naskah bisa langsung ditolak atau dikembalikan kepada penulis untuk revisi sebelum dilanjutkan ke proses review.
- Pemilihan Reviewer (Reviewer Selection); Editor atau Section Editor memilih reviewer yang ahli dalam bidang yang relevan dengan topik artikel. Biasanya, 2-3 reviewer diundang/ditunjuk untuk menilai naskah. Pemilihan reviewer didasarkan pada keahlian mereka, ketersediaan, dan rekam jejak sebagai reviewer.
- Proses Review (Peer Review); Reviewer menerima naskah dan melakukan penilaian kritis terhadap aspek-aspek seperti orisinalitas, metodologi, validitas data, analisis, dan relevansi hasil penelitian. Reviewer memberikan komentar rinci, saran perbaikan, dan rekomendasi kepada editor. Rekomendasi ini bisa berupa: Terima tanpa revisi, Terima dengan revisi minor, Terima dengan revisi mayor, Tolak. Reviewer biasanya diberi waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan untuk menyelesaikan review.
- Keputusan Editor (Editorial Decision); Berdasarkan umpan balik dari para reviewer, editor membuat keputusan tentang naskah tersebut. Editor mengomunikasikan keputusan ini kepada penulis, bersama dengan komentar dan saran dari reviewer. Jika revisi diperlukan, penulis diberi kesempatan untuk memperbaiki naskah dan mengirimkan kembali untuk evaluasi ulang.
- Revisi oleh Penulis (Author Revisions); Penulis merevisi naskah sesuai dengan komentar dan saran dari reviewer. Revisi tersebut kemudian dikirimkan kembali ke jurnal. Jika revisi dianggap memadai, artikel mungkin langsung diterima. Namun, jika revisi besar diperlukan, naskah bisa dikirim kembali ke reviewer untuk penilaian ulang.
- Evaluasi Ulang (Re-evaluation); Jika naskah mengalami revisi mayor, editor mungkin meminta reviewer yang sama (atau reviewer baru) untuk mengevaluasi versi yang telah direvisi. Reviewer menilai apakah penulis telah menangani semua masalah yang diidentifikasi dalam review awal.
- Keputusan Akhir (Final Decision); Setelah proses revisi selesai dan naskah dianggap memenuhi semua persyaratan, editor membuat keputusan akhir untuk menerima naskah untuk publikasi. Jika naskah ditolak, editor memberikan penjelasan yang jelas kepada penulis tentang alasan penolakan.
- Proofreading dan Copy Editing; Setelah naskah diterima, dilakukan proses proofreading dan copy editing untuk memastikan tidak ada kesalahan teknis atau bahasa dalam naskah. Penulis mungkin perlu memeriksa dan menyetujui proof sebelum publikasi final.
- Publikasi (Publication); Naskah yang telah disetujui dan disunting kemudian diterbitkan dalam edisi jurnal yang sesuai, baik dalam bentuk cetak maupun digital.
Kesimpulan: Mengapa Biaya Publikasi Wajar?
Proses review dan publikasi adalah langkah penting dalam penerbitan jurnal ilmiah yang memastikan artikel yang diterbitkan memiliki kualitas yang tinggi dan valid secara ilmiah. Meskipun proses ini memakan waktu dan biaya, ini adalah bagian integral dari upaya untuk menjaga integritas dan kualitas ilmu pengetahuan yang dipublikasikan.
Setelah menyelami proses yang panjang dan kompleks di balik publikasi jurnal ilmiah, jelas bahwa biaya yang dibebankan kepada penulis bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Meskipun beberapa jurnal menggratiskan biaya publikasi, banyak yang memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk memastikan kualitas dan integritas artikel yang diterbitkan.
Penting bagi kita untuk menilai apakah biaya tersebut benar-benar mencerminkan nilai tambah dan wajar atau justru merupakan kezaliman bagi penulis. Apakah sistem ini perlu reformasi untuk menjamin akses yang lebih adil dan merata? Perdebatan ini harus terus berlanjut untuk memastikan bahwa publikasi ilmiah tetap menjadi sarana yang efektif dan inklusif dalam penyebaran ilmu pengetahuan.
** Nama Lengkap Penulis; Dr. Agus Salim Salabi, M.A. Dosen Pada Pascasarjana IAIN Lhokseumawe
Tags : Artikel Opini Pendidikan Tutorial
Posting Komentar